Spesies Baru Di Bumi

 Spesies Baru Di Bumi

Spesies Baru Di Bumi Seekor kecoa bersinar, monyet berpunggung biru, dan bunga karang pemakan daging masuk dalam 10 temuan spesies baru tahun 2012, demikian diumumkan para ilmuwan pada 23 Mei.


Memasuki tahun keenamnya, daftar Top 10 New Species disusun oleh Institut Internasional untuk Eksplorasi Spesies di Arizona State University dan diumumkan bertepatan dengan perayaan ulang tahun Carolus Linnaeus — pencipta sistem modern untuk penamaan dan pengklasifikasian spesies.

Panel ilmuwan memilih 10 spesies baru terbaik dari lebih 140 nominasi yang ada; sebagai bahan pertimbangan, spesies harus telah resmi dinamai/ memiliki nama pada 2012 dan digambarkan dengan kode yang sesuai dengan sistem pemberian istilah.

"Kami mencari organisme dengan wujud atau ukuran yang unik serta spesies langka dan yang atau habitat yang sulit dijangkau," kata Antonio Valdecasas, seorang ahli biologi dan zoologi dari Museo Nacional de Ciencias Naturales di Madrid, Spanyol, dalam sebuah pernyataan. 

"Kami juga mencari organisme yang memiliki kaitan dengan kehidupan manusia — mereka yang memainkan peran tertentu dalam habitat manusia atau yang dianggap kerabat dekat," tambah Valdecasas, yang merupakan ketua komite untuk daftar 10 spesies terbaik.

Spesies unikSalah satu makhluk yang memiliki wujud aneh adalah kecoa yang bisa bersinar dalam keadaan gelap, bernama Lucihormetica luckae. Kecoa ini juga bisa berubah wujud dengan meniru bentuk kumbang beracun untuk menghindari serangan predator. Selain itu, bunga karang karnivora berbentuk seperti harpa juga masuk dalam daftar. Bunga karang (Chondrocladia lyra), yang hidup lebih dari 3 kilometer di bawah Samudra Pasifik, dipersenjatai dengan 20 baling-baling berduri yang mirip senar harpa. Setelah menangkap mangsa gemuk, bunga karang menyelubungi santapannya dalam selaput tipis dan perlahan-lahan mulai mencernanya.

Kemudian ada juga monyet berpantat biru. Ditemukan di Republik Demokratik Kongo, Cercopithecus lomamiensis lebih sering didengar daripada terlihat karena kawanan monyet itu lebih sering keluar ketika fajar. Meski begitu, hewan tersebut dilengkapi dengan beberapa keunikan yang mencolok, termasuk warna biru yang melekat di pantat, testis, dan bagian kerampangnya, serta mata yang mirip dengan manusia.

Makhluk aneh lain yang masuk dalam daftar 10 spesies baru termasuk ular nokturnal pemakan siput (Sibon noalamina) yang ditemukan di wilayah pegunungan di Panama; seekor katak yang amat mungil (Paedophryne amanuensis) memiliki panjang 7 milimeter yang kini dianggap sebagai vertebrata terkecil di dunia. Turut mengisi daftar adalah jamur bercorak hitam yang mengancam lukisan gua Paleolitik, sekuntum violet ungu kecil dari wilayah ketinggian Andes di Peru, sebuah semak belukar yang terancam punah dengan daun hijau zamrud dan bunga magenta, dan spesies fosil baru dari lalat yang bisa meniru layaknya daun dari pohon gingko.

Mengidentifikasi keanekaragaman hayatiPanitia mengatakan, identifikasi spesies bumi sangat penting, karena banyak di antara mereka yang keberadaannya terancam. "Selama berpuluh-puluh tahun, kami memiliki rata-rata 18.000 penemuan spesies per tahun yang cukup masuk akal sebelum krisis keanekaragaman hayati. Kini, mengetahui bahwa jutaan spesies tidak dapat bertahan hidup abad ke-21, saatnya untuk mengambil langkah," kata Quentin Wheeler, direktur pendiri Institut Internasional untuk Eksplorasi Spesies di ASU, dalam sebuah pernyataan. "Kami menyerukan untuk melakukan misi seperti NASA untuk menemukan 10 juta spesies dalam 50 tahun ke depan

Related Posts: